Proyek Isa, Mengajak Muslim Menuju Kristiani
By Republika Newsroom
Jumat, 13 Februari 2009 pukul 12:18:00
Organisasi misionari neo-evangelis kini tengah bergiat menyebarkan ajaran Kristiani di kalangan Muslim Asia melalui program radio berjudul Kasih Sayang Muslim dan penghormatan terhadap Yesus Kristus.
"Kami meminta Tuhan setiap orang untuk berdoa dan melindungi kami sebagaimana kami berupaya membawa cinta kasih Yesus ke dunia Muslim, "demikian ujar Gregg Haris, presiden dari Far East Broadcasting Company (FEBC), seperti yang dikutip oleh Mission Networ News (MNN) pada 12 Februari lalu.
"FEBC sendiri telah mengudara di dunia Muslim sejak beberapa tahun lalu, dan kami menemukan jika Muslim mendengar tentang cinta kasih Tuhan, mereka semakin ingin tahu lebih dalam," ujar Gregg
FEBC yang menyiarkan program-program Kristiani di dunia lebih dari 150 bahasa, telah meluncurkan rencana jangka panjang untuk menyebarkan Kristen kepada Muslim secara internasional.
Program misionari bernama Proyek Isa itu akan menarget Muslim di Indonesia, Bangladesh, India, dan Pakistan, yang merupakan separuh dari populasi Muslim dunia.
FEBC, menurut Gregg sedang dalam tahap penyelesaian Proyek Isa pertama di Indonesia, negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Organisasi itu juga berencana menarget negara mayoritas Muslim, Kazaktan.
"Banyak orang percaya jika Kazaktan akan menjadi kunci berpengaruh dalam iklim keberagamaan di Asia Tengah.
Nama Proyek Isa sengaja dipilih setelah melalui penelitian menyeluruh. "Yesus bukanlah nama asing bagi Muslim," ujar organisasi tersebut dalam situs mereka.
Muslim mempercayai keberadaan Yesus sebagai salah satu nabi besar Tuhan dan ia adalah putra Mariam, namun bukan Anak Tuhan. I dituturkan lahir dalam keajaiban.
FEB meyakini dengan menggunakan nama Yesus seperti dalam kitab suci Al Qur'an akan menjadi jalan terbaik untuk menarik para Muslim.
"Kami cukup beruntung untuk dapat mengatakan pada mereka, "Hei inilah kebenaran Tuhan sesungguhnya dan Anak Tuhan Yesus Kristus. Anda dapat mengenal Dia," ujar Gregg yang juga menjadi direktur program.
FEBC sendiri adalah radio Kristen Internasional yang menyiarkan program dari transmisis lokal di berbagai penjuru dunia.
Radio itu didirikan pada 1945 oleh veteran Perang Dunia II dengan tujuan menciptakan siaran keagamaan yang membawa Gospel kepada jutaan orang di Asia.
Evangelisasi oleh Pantekosta dan misionaris evangelikal, yang umumnya mengincar area Muslim bermasalah, miskin dan dilanda bencana telah lama memicu kemarahan Muslim.
Begitupun dalam General Synod, sebuah pertemuan Gereja Inggris di London pada Rabu pekan ini, tetap memberi dukungan melimpah terhadap mosi pertanyaan pendeta dengan memberi saran, "tetap lakukan dan lakukan envangelisasi,"
"Setiap orang dalam pemikiran saya memiliki potensi untuk beralih," ujar Rev Nezlin Sterling.
Oktober tahun lalu, Gordon Showell-Rogers, Sekretaris Jenderal Aliansi Evangelikal Eropa (EEA) mengajak untuk melakukan upaya membawa Muslim di daratan Eropa beralih menuju Kristiani, dan menganggap imigrasi Muslim pada benua itu sebagai sebuah ''celah evangelistik"./iol/it
Sumber : Republika Online - http://www.republika.co.id/berita/31365/Proyek_Isa_Mengajak_Muslim_Menuju_Kristiani
Demonstrasi Anarkis Tidak Penting
Baru-baru ini kita telah dikejutkan dengan kasus demonstrasi pemekaran provinsi Tapanuli yang berakhir dengan meninggalnya Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara, Abdul Aziz Angkat.
Demonstrasi dimaksud telah menelan korban jiwa, telah terjadi anarkis dan kekerasan serta perusakan barang-barang.
Dengan kejadian demonstrasi yang anarkis ini, menjadi bahan pelajaran bagi Pemerintah Pusat, DPR, Pemerintah Daerah, DPRD, aparat Kepolisian, para elit politik, mahasiswa serta masyarakat agar demonstrasi seperti itu di masa datang tidak terulang kembali.
Buat apa kita berdemo hanya untuk kepentingan para elit politik berebut kekuasaan, jabatan dan kekayaan untuk dirinya sendiri.
Demonstrasi seperti itu tidak penting!.
Demonstrasi dimaksud telah menelan korban jiwa, telah terjadi anarkis dan kekerasan serta perusakan barang-barang.
Dengan kejadian demonstrasi yang anarkis ini, menjadi bahan pelajaran bagi Pemerintah Pusat, DPR, Pemerintah Daerah, DPRD, aparat Kepolisian, para elit politik, mahasiswa serta masyarakat agar demonstrasi seperti itu di masa datang tidak terulang kembali.
Buat apa kita berdemo hanya untuk kepentingan para elit politik berebut kekuasaan, jabatan dan kekayaan untuk dirinya sendiri.
Demonstrasi seperti itu tidak penting!.
Langganan:
Postingan (Atom)