Perempuan, Antara Rokok dan Bahaya Kanker

Oleh: Dahlia Krisnamurti
gayahidup - Jumat, 6 April 2012 | 17:09 WIB

INILAH.COM,Jakarta - Siapa bilang kanker hanya 'milik' kaum pria saja. Sebuah studi baru menyebutkan bahwa perempuan lebih rentan terserang kanker dengan faktor pemicu rokok dan gaya hidup tak sehat.

Saat ini kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, pada 2015, diperkirakan ada 9 juta orang yang meninggal karena kanker dan tahun 2030 diperkirakan ada 11,4 juta kematian karena kanker.

Kanker terlebih kanker payudara memang banyak menyerang perempuan Indonesia. Penyakit ini berbahaya dan sering tidak disadari sebelumnya.

Biasanya penyakit kanker tidak selalu memiliki gejala yang terlihat atau terasa sakit justru itu yang sangat berbahaya. Tiba-tiba saja penyakit kanker tersebut sudah menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Bahkan bahaya kanker payudara sering tidak disadari sebelumnya. Biasanya penyakit kanker tidak selalu memiliki gejala Informasi mengenai penyakit kanker payudara ini sangat penting terutama bagi kaum wanita yang dikategorikan rentan kanker.

Untuk itu bagi kaum wanita sebaiknya harus hati-hati dalam menjaga kesehatan tubuh.

Menurut Wakil Ketua Yayasan Kanker Indonesia Dr. Lien Rohalina Oesadi ini menjelaskan bahwa melalui perhatian serius maka kita dapat menghindari sekaligus mencegah serangan kanker payudara sejak dini. Lihat artikel sebelumnya, tanda-tanda awal kanker payudara.

Selain itu Dr. Lien Rohalina Oesadi juga menambahkan agar segera dilakukan pencegahan melalui penggalakan sosialisasi tentang kanker payudara di berbagai kalangan baik orang tua maupun anak muda.

Ia juga memberikan salah satu cara yang harus dilakukan oleh perempuan yakni dengan mendeteksi sedini mungkin mengenai kanker payudara. Kemudian ia juga menjelaskan bahwa cara menyadarinya sedini mungkin itu mungkin akan dapat menemukan kelainan pada payudara.

Menurut informasi yang ia ketahui dari hasil laporan lembaga dunia bidang kesehatan, WHO, pada tanggal 1 April 2004 lalu, menyebutkan bahwa penyakit kanker adalah penyakit yang banyak terjadi dan menimbulkan kematian Di seluruh dunia terdapat lebih dari 10 juta penderita baru dan lebih dari enam juta mengalami kematian.

Menurut Lien, wanita bisa mendeteksi sendiri apabila sudah selesai menstruasi dalam jangka waktu sebulan sekali atau seminggu. Maka dengan cara teratur diharapkan perempuan mengenal dengan baik keadaan payudaranya sendiri.

Untuk itu sebagai seorang wanita sebaiknya harus lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan tubuh dari bahaya kanker payudara.

Rokok dan bahaya kanker paru

Sementara menurut penelitian di Inggris, perempuan ternyata lebih rentan terserang penyakit kanker paru-paru yang disebabkan rokok daripada laki-laki.

Tim Ilmuwan dari St Gallen Canton Hospital, Switzerland, menemukan bahwa penyakit ini cenderung lebih mudah berkembang pada kaum perempuan meskipun mereka tidak merokok sesering dan sebanyak kaum laki-laki. Hasil ini diketahui setelah mereka melakukan penelitian terhadap 683 pasien yang menderita kanker paru-paru.

“Hasil penelitian kami menunjukan bahwa perempuan lebih rentan terhadap tembakau yang merupakan penyebab kanker,” ujar Dr Martin Frueh, yang terlibat dalam penelitian.

Penemuan yang sudah dipresentasikan dalam European Multidisciplinary Conference in Thoracic Oncology (EMCTO), ini menyebutkan bahwa sekitar 90 persen kasus kanker paru-paru disebabkan oleh rokok.

Kebiasaan merokok juga diyakini ikut berperan dalam penyebaran kanker lainnya seperti kanker pankreas, kerongkongan, dan ginjal. Parahnya, bahaya rokok ternyata lebih berisiko menyerang kaum perempuan walaupun mereka jarang merokok.

“Kanker paru-paru bukan hanya penyakit milik kaum laki-laki, namun selama ini perempuan cenderung lebih khawatir dengan penyakit kanker lainnya, seperti kanker payudara,” ujar Dr Enriqueta Felip, selaku ketua konferensi.

“Pada awal 1900-an, kanker paru-paru dilaporkan jarang menjangkit kaum perempuan, namun sejak tahun 1960-an penyakit ini semakin mencapai epidemik, menjadi penyebab utama kematian pada perempuan yang menderita kanker di Amerika Serikat, termasuk juga diantaranya adalah kanker payudara,” tambahnya.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Lugano, Switzerland, itu juga disampaikan alternatif perawatan terbaru bagi penderita kanker paru-paru stadium awal, yaitu dengan pemberian vaksin kanker dan targeted therapies.

Vaksin ini sudah terbukti efektif pada 30 persen kasus dan dapat mencegah munculnya kembali sel tumor setelah operasi.

Meskipun penyakit ini lebih rentan menyerang perempuan, namun penelitian lain juga menyebutkan bahwa daya tahan hidup perempuan pasca operasi pengangkatan tumor paru-paru cenderung lebih lama dibandingkan laki-laki .

Penelitian tersebut sebelumnya pernah dilakukan oleh tim peneliti dari Irlandia yang dipimpin oleh Dr Bassel Al-Alao, dari St James's Hospital, Dublin. Mereka memantau kemajuan dari 640 pasien yang telah menjalani operasi pengangkatan tumor lebih dari 10 tahun.

Diketahui ternyata kaum perempuan mampu bertahan hidup empat tahun lebih lama daripada laki-laki yang hanya bisa bertahan hidup selama dua tahun pasca operasi. [mor]


Sumber : http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1848361/perempuan-antara-rokok-dan-bahaya-kanker

Tidak ada komentar:

Translate