Gaya hidup yang salah memicu hipertensi pada usia remaja, bahkan anak- anak.
KAMIS, 10 MEI 2012, 06:02 WIB | Wuri Handayani, Rizky Sekar Afrisia
VIVAnews- Kalau masih beranggapan penyakit darah tinggi identik dengan sikap pemarah, Anda salah. Hipertensi sebenarnya tidak ada kaitannya dengan sifat dan sikap seseorang. Demikian juga, hipertensi tidak dikaitkan dengan usia. Jadi siapapun bisa menjadi sasaran untuk disinggahi penyakit ini.
Menurut data tahun 2007, di negara kita, jumlah penderita hipertensi yang berusia18 tahun ke atas hanya pada angka 31,7 persen. Namun di Amerika, data menunjukkan data yang mengejutkan. Dua juta anak dan remaja di sana mengidap hipertensi. Penyebab utamanya, pola makan dan gaya hidup.
Di Indonesia sendiri belum ada data pasti yang menunjukkan jumlah penderita hipertensi yang berusia 18 tahun ke bawah. Menurut ahli jantung dari RS. Mitra Kemayoran, dr. Sp.JP (K) Santoso Karo Karo MPH, FIHA, FAsSC, hipertensi pada anak-anak lebih banyak terjadi karena faktor bawaan.
"Misalnya, penyakit bawaan seperti, coarctasio aorte, dimana pembuluh darah besar dari jantung menyempit sehingga tekanan darah bagian atas tinggi, sedangkan bagian bawahnya rendah. Ada pula radang ginjal, yang dipicu oleh tingginya kadar garam dalam tubuh. Juga takayashu, yakni penyempitan pembuluh darah sebelah kanan atau kiri karena radang atau TBC," terangnya dalam journalist class Pfizer Press Circle untuk memperingati hari hipertensi sedunia.
Pada umumnya, para orang tua cenderung mengabaikan pemeriksaan darah pada anak-anak. Tekanan darah normal pada anak sekitar 105/95.
Biasanya mereka baru melakukan pemeriksaan tekanan darah saat menginjak usia remaja. Namun, jika orang tua punya riwayat hipertensi, sebaiknya tekanan darah anak diukur sejak dini.
Untuk mencegah hipertensi pada anak dengan riwat keluarga hipertensi, sebaiknya makanan yang dikonsumsi juga dipilah. Hindari bahan makanan yang banyak mengandung bumbu instan dan garam. Makanan cepat saji yang sekarang banyak menjadi pilihan anak- anak, juga punya andil besar terhadap hipertensi anak. Biasakan anak makan buah dan sayur sejak kecil.
Anak yang lahir prematur juga lebih berpotensi pada hipertensi, ini karena ia lahir ketika seluruh pembentukan organ dalamnya belum terlalu sempurna. Prof. Dr. dr. Suhardjono, internis dari RSCM, menyebutkan, pada bayi lahir prematur biasanya ada salah satu unsur yang kurang dalam pembentukan ginjalnya. Alhasil, ginjal bekerja lebih keras, ini yang juga menyebabkan rentannya hipertensi.
Sumber : VIVAnews.com : http://kosmo.vivanews.com/news/read/312251-waspadai--remaja-juga-rentan-hipertensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar