Mulai dari melakukan pemeriksaan rutin, vaksin, hingga stop merokok.
Mutia Nugraheni, Tasya Paramitha
Rabu, 11 Juli 2012, 04:38 WIB
VIVAlife - Pencegahan merupakan faktor yang sering diremehkan bila kita berbicara mengenai kanker. Doktor Harold Varmus, peraih Nobel genetik dasar kanker dalam kunjungannya ke Indonesia, mengungkap kalau pencegahan berperan besar untuk menekan tingkat risiko kanker.
“Orang-orang selalu berbicara mengenai pengobatan, namun jika kita melihat sejarah kanker, pencegahan telah memainkan peran utama dalam menurunkan beban penyakit kanker,” ujar Dr. Varmus saat ditemui di acara seminar kesehatan yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta.
Ia mengungkap fakta bahwa yang harus ditekankan dan diberi perhatian penuh di Indonesia adalah mengenai penilaian risiko kanker, vaksin, tembakau, dan genetik. Terkait genetik, pemeriksaan bisa dilakukan secara dini, sehingga pengobatan jadi lebih cepat.
"Jangan remehkan gejala sekecil apapun, karena bisa jadi gejala kanker. Anda harus mengenali gejala atau perubahan yang terjadi dalam tubuh. Sehingga, tahu kapan waktu yang tepat untuk memeriksakannya ke dokter," ujar Dr. Varmus.
Sedangkan untuk masalah gen, Dr. Varmus yang juga Direktur the U.S. National Cancer Institute (NCI) mengungkap kalau kanker karena keturunan memang ada.
“Namun kemungkinannya kecil. Gen yang tadinya normal, seiring berjalannya waktu dapat berubah karena penyakit yang diderita selama beberapa waktu seperti asam lambung dan dapat memicu terjadinya kanker,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa yang terpenting adalah melakukan pencegahan seperti vaksinasi yang rutin dan menjaga gaya hidup selalu sehat. Salah satunya tidak merokok. Faktanya, di Indonesia, sebanyak 63 persen pria merokok, sedangkan wanita mungkin tidak sebanyak pria namun angkanya terus meningkat.
Kanker yang berhubungan dengan merokok semestinya dapat dicegah, dengan perlahan-lahan mengurangi atau bahkan berhenti merokok. Mengubah pendekatan pada perubahan perilaku manusia sangat penting. Terutama, yang berkaitan dengan penggunaan tembakau karena merupakan faktor risiko terbesar penyakit kanker.
"Ketika kita dapat mendeteksi kanker sejak dini sebelum menyebar, kita akan dapat menyembuhkan pasien dengan lebih baik. Deteksi awal dan terapi konvensional seperti operasi pun bisa efektif dalam mengendalikan penyebaran kanker," ujar Dr. Varmus. (umi)
• VIVAlife
Sumber :
Viva.co.id -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar